JK Sebut Pertumbuhan RI Lebih Baik dari Turki, Brasil, dan Singapura



Foto: Wapres Jusuf Kalla (Noval Dhwinuari Antony/detikcom)

Sejumlah kalangan menyebut sinyal resesi ekonomi dunia mulai terasa. Namun menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan kondisi ekonomi Indonesia lebih baik daripada negara-nagara lain.

"Kita lihat, kita masih lebih baik dibanding banyak negara," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2019).
JK bahkan menyebut pertumbuhan ekonomi lebih baik dibandingkan Singapura dan Turki. Dia optimistis terkait pertumbuhan ekonomi tersebut.
"(Lebih baik) dibanding Turki, dibanding Brasil, dibanding Singapura dalam hal pertumbuhan," jelas JK.
Sebelumnya, Direktur Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Panji Irawan menjelaskan International Monetary Fund (IMF) memperkirakan pertumbuhan tahun ini 3,2% atau lebih rendah dibandingkan perekonomian tahun lalu 3,6%. Kemudian prospek ekonomi global yang masih dibayangi ketidakpastian perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Panji menjelaskan perang dagang ini berdampak negatif terhadap ekonomi global karena menurunkan volume perdagangan dunia, sehingga bisa menekan pertumbuhan ekonomi global. Dia menyebutkan, bagi Indonesia, perang dagang antara Amerika Serikat dan China telah berdampak negatif terhadap penurunan kinerja ekspor melalui penurunan harga-harga komoditas. Harga minyak Kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) terus tertekan ke tingkat harga sekitar US$ 500 per ton, padahal harga rata-rata 2017 sebesar US$ 648 per ton dan tahun lalu turun lagi menjadi US$ 556.

Panji menjelaskan yang sama juga terjadi pada harga batubara, menurutnya, komoditas ini terus menurun pada harga US$ 65 per ton. Padahal harga rata-rata pada 2017 di atas US$ 100 per ton dan tahun lalu sebesar US$ 88,3 per ton.

"Namun stabilitas ekonomi nasional masih terjaga, dengan pertumbuhan yang relatif masih lebih baik dibandingkan dengan beberapa negara emerging market lainnya. Pada kuartal dua tahun ini, pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 5,05% sementara pertumbuhan ekonomi kuartal satu tahun ini sebesar 5,07%," kata Panji dalam acara Media Gathering Macro Economic Outlook 2019 di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (9/9/2019).

Share:

Recent Posts